Konsumsi Rokok di Indonesia Terus Meningkat, Bahaya Bagi Generasi Muda
Selasa, 02 April 20130 komentar
Banyaknya konsumsi rokok di Indonesia terus meningkat. Kebiasaan menghisap rokok telah menyebabkan 200 ribu kematian setiap tahunnya dengan jumlah korban paling tinggi berasal dari generasi muda. Tingginya jumlah korban menunjukkan konsumsi rokok sudah masuk kondisi darurat nasional.
"Bila dibiarkan negara kita bisa kehilangan generasi penerus," kata Ketua Pokja Penulisan Peta Jalan Pengendalian Produk Tembakau di Indonesia, dr. Sudibyo Markus MBA, pada peluncuran Road Map Pengendalian Produk Tembakau di Indonesia, Senin (24/6).
Sudibyo menjelaskan, pada tahun 2013 konsumsi rokok di Indonesia sudah mencapai 302 miliar batang per tahun. "Dapat diibaratkan setiap mulut penduduk Indonesia dipenuhi 1.250 batang rokok, termasuk yang baru lahir," katanya.
Ekonom senior Emil Salim mengatakan, sebenarnya Indonesia mempunyai peluang mencapai kemajuan di tahun 2020 dengan adanya bonus demografi berupa jumlah generasi muda yang banyak. Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tiap negara diyakini hanya sekali mengalaminya.
"Tetapi kesempatan itu dirusak oleh kebiasaan merokok generasi muda," katanya pada kesempatan yang sama.
Kebiasaan merokok bisa mengurangi produktivitas, menyebabkan ketergantungan, dan menambah beban kesehatan negara.
Sudibyo menjelaskan, pembuatan peta jalan (Road Map) adalah penting untuk memproteksi generasi muda dari bahaya rokok. "Peredaran dan penggunaan rokok di berbagai daerah wajib dibatasi, karena itulah road map diluncurkan," katanya.
Peta jalan juga dapat menjadi rujukan para pemangku kepentingan atau pun masyarakat. Bagi pemangku kepentingan peta jalan bisa menjadi rujukan pengembangan program dan aksi pengendalian akibat produk tembakau. Diharapkan pula peta jalan dapat menjadi pengukuran kinerja dan tingkat keberhasilan pemangku kepentingan.
Sementara itu bagi masyarakat, peta jalan dapat digunakan untuk sarana komunikasi, informasi, serta edukasi ancaman bahaya produk tembakau.
Peta jalan, menurut Sudibyo disusun dalam tahapan berbagai rencana aksi setiap lima tahunan sampai tahun 2025. Pada tahapan ini, semua unsur masyarakat dan dunia usaha wajib sadar bahaya merokok.
Dunia usaha, menurut Sudibyo mesti sadar etika usaha dan membiarkan masyarakat tahu akibat buruk merokok. Road map ini rencananya akan disebarkan ke propinsi di Indonesia. "Termasuk juga ke tiga besar produsen tembakau yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat," katanya.
Posting Komentar